Minggu, 12 April 2020

Tentang Aspek Produksi dan Teknologi


TUGAS SOFTSKILL
KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:

Nama                                      : Andilala                       
NPM                                       : 30416776        
Kelas                                       : 4ID11
Dosen                                     : Ibu Dini Tri Wardani
Materi                                     : Aspek Produksi dan Teknologi





JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2020




BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Aspek teknis merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis  aspek teknis dan teknologi pada perusahaan untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan teknis ketika usaha mulai berjalan/ beroperasi, sehingga perlu dipelajari dandianalisis dengan baik demi masa depan perusahaan.Layaknya suatu produk bisa dilihat dari adanya produk, apakah bisa diproduksi secara massal dan dapat diterima. Evaluasi dapat dilakukan ketika teknologi sudah/tidak bekerja sesuai desain dan kapasitas penggunanya.
Salah satu langkah dalam penentuan kelayakan suatu rencana bisnis adalah menganalisis aspek teknis dan teknologi. Evaluasi aspek teknis ini mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknis bisnis seperti penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai pemakaian peralatan dan mesin, lokasi bisnis dan letak perusahaan yang paling menguntungkan. Lalu dari kesimpulannya dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.

BAB II
PEMBAHASAN
         

2.1       Aspek Teknik Dan Teknologi Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Tujuan studi kelayakan bisnis aspek teknik dan teknologi yaitu untuk meyakini secara teknis dan pilihan teknologi, mengenai rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan bisnis berjalan atau operasional secara rutin.
Manajemen operasional merupakan suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi adanya perencanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluarannya bisa lebih bermanfaat dari masukannya.
Keluaran tersebut tentu berupa barang dan atau jasa. Dan tugas manajemen di perusahaan yaitu untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambilan keputusan mengenai masalah produksi juga operasional. Tentu itu semua tidak terlepas dari berbagai aspek seperti teknik dan teknologi, berikut ini akan dibahas aspek teknik dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis seperti di bawah ini:

1.                  Aspek Teknik Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek teknis merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalanannya di kemudian hari.Produk dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat diproduksi secara massal dengan mudah. Evaluasi kelayakan teknis melihat kepada kelayakan teknis teknologi yang digunakan. Hal ini berarti bahwa evaluasi ini melihat kepada apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai desain dan kapasitas penggunanya.Contoh beberapa aspek teknik yang sering menjadi pertimbangan dalam sebuah perusahaan yaitu:

a.       Rencana Produksi


Setelah beberapa alternatif pilihan ide produk sudah tersaring, maka selanjutnya akan dikaji mengenai produk  atau beberapa produk,  apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Umumnya, untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi diantaranya:
1)       Menentukan Ide Produk dan Seleksi
2)       Membuat Desain Produk Awal
3)       Membuat Prototipe dan Pengujian
4)       Implementasi

b.      Strategi Bisnis

Agar barang atau jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan para konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran yang sering digunakan yaitu pemilihan strategi. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran tersebut, berikutnya akan ditetapkan  berbagai macam  produk yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji  kaitannya dengan aspek – aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan sebagainya.

c.       Proses Produksi


Selanjutnya proses produksi yaitu mulai dari membuat produk, sampai pada kemasan yang siap dilakukan. Contoh pada proses produksi yang digunakan jika pabrik menangani berbagai macam proses yang berbeda. Misalnya dalam satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memproses satu batch produk tertentu, lalu dihentikan dan di set kembali untuk memproses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya tentu terdiri dari mesin – mesin yang berfungsi multipurpose agar lebih fleksibel, dan dapat memenuhi lebih dari satu variasi produk.

d.       Volume Produksi

https://grapadikonsultan.co.id/wp-content/uploads/2019/10/aspek5.jpeg
Kapasitas yang didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas sebuah produksi dapat dilihat dari sisi masukan  atau input dan keluaran atau output . Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan menjadi aspek teknis dan teknologi dan tergantung pada beberapa pilihan sistem yang digunakan.

2.             Aspek Teknologi Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Contoh beberapa aspek teknologi yang sering menjadi pertimbangan dalam sebuah perusahaan yaitu:

a.                  Teknologi Perusahaan

https://grapadikonsultan.co.id/wp-content/uploads/2019/10/aspek6.jpg
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai seperti  dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan juga manfaat ekonomi yang kelak diharapkan. Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya dapat berdampak pada efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan ada juga kelemahan – kelemahan dalam hal perkembangan teknologi itu sendiri yang harus diketahui.

b.      Pemilihan Mesin Dan Peralatan

https://grapadikonsultan.co.id/wp-content/uploads/2019/10/aspek7.jpg
Pemilihan teknologi pada proses produksi berarti memilih proses untuk menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi sesuai dengan studi kelayakan yang direncanakan.

c.       Aspek Kualitas Dari Teknologi

https://grapadikonsultan.co.id/wp-content/uploads/2019/10/aspek8.jpg
Kualitas dari sebuah produk merupakan suatu kesatuan karakteristik  yang dapat menentukan apakah produk dapat memenuhi harapan para konsumen atau kah tidak. Kualitas dapat dipahami dengan menggunakan trilogi manajerial, yang meliputi seperti perencanaan, perbaikan, dan juga pengendalian mutu. Sehingga dengan menggunakan teknologi yang ada mutu dari sebuah produk tidak akan berkurang dan seharusnya semakin menjadi lebih baik.

2.2                   Tujuan Aspek Teknis dan Teknologi dalam Studi Kelayakan Bisnis
3.      Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang maupun kantor pusat.
4.      Perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
5.      Perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.
6.      Perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
7.      Perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang.
Di dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam menentukan aspek ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan. Banyak perusahaan yang telah jalan, namun aspek ini masih merupakan masalah yang memerlukan pemecahan karena kesalahan memperhitungkan aspek teknis secara tepat dan benar pada saat pendirian usaha, seperti tidak tepatnya lokasi perusahaan, terbatasnya bahan baku, besarnya ongkos angkut, tidak cocoknya teknologi yang digunakan, mahalnya biaya tenaga kerja, dan lain sebagainya.

2.3              Penentuan Strategi Produksi dan Perencanaan Produk
Agar jasa dapat memenuhi kebutuhan konsumennya, sebelum melempar jasa ke pasar, biasa nya perusahaan lebih dulu melakukan kegiatan penelitian, seperti penelitian pasar dan pemasaran. Berdasarkan masukan yang diperoleh dari penelitian pasar dan pemasaran ini, ditetapkanlah macam-macam produk sebagai alternatif. Mengacu pada produk ini akan dikaji pula kaitannya dengan aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan, SDM, dan lainnya.
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring, selanjutnya akan dikaji produk (beberapa produk) apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Biasanya, penetapan produk (produk-produk) tersebet dilakukan melalui beberapa tahapan pekerjaan. Tahapan pada umumnya dimulai dengan penetuan ide produk. Setelah itu, pembuatan desain produk awal untuk berikutnya di tindaklanjuti dengan pembuatan prototipe. Selanjutnya, jika prototipe dinyatakan baik, tahapan berikutnya adalah mengimplementasikan dengan memproduksinya. Jadi, proses desain adalah suatu proses yang berulang. Informasi baru yang diberikan oleh pemakai dapat dimanfaatkan untuk menemukan cara-cara meningkatkan desain, misalnya untuk penghematan biaya produksi ataupun untuk mencapai sasaran kualitas. Selanjutnya, berdasarkan desain yang ditetapkan tersebut, perencanaan proses produksi dilakukan dengan menetapkan rincian spesifikasi pross serta urusan secara cermat.

2.4                   Proses Pemilihan Teknologi untuk Produksi
Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa telah dan terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya berdampak efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan-keuntungan adapula kelemahan-kelemahan dalam hal perkembangan teknologi ini. Misalnya, perkembangan teknologi belum tentu cocok dengan lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan exsternalnya.
Suatu produk tertentu biasanya dapat diproses dengan lebih dari satu cara. Dengan demikian, teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derjat mekanisasi yang di inginkan da manfaat ekonomi yang diharapkan. Beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan yang dipakai, keberhasilan pemakain teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Pemilihan teknologi proses produksi berarti memilih proses menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan.

2.5      Penentuan lokasi usaha
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :
1.        Jenis usaha yang dijalankan
2.        Apa dekat dengan pasar atau konsumen
3.        Apa dekat dengan bahan baku
4.        Apa tersedia tenaga kerja
5.        Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6.        Apa dekat dengan pusat pemerintahan
7.        Apa dekat lembaga keuangan
8.        Apa berada di kawasan industri
9.        Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan
10.    Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat
11.    Hukum yang berlaku di wilayah setempat.
Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu :
1.          Faktor Utama (Primer).
Pertimbangan utama dalam mementukan lokasi pabrik adalah :
a.       Dekat dengan pasar
b.      Dekat dengan bahan baku
c.       Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang di inginkan
d.      Tersedia fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara.
e.       Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik
f.       Sikap masyarakat


2.      Faktor Sekunder
a.    Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung
b.    Proses perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang
c.    Kemungkinan untuk perluasan lokasi
d.   Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
e.    Iklim dan tanah
f.     Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.

2.6        Luas Produksi
Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang di hasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Secara umum luas produksi ekonomis di tentukan antara lain oleh:
1.        Kecenderungan permintaan yang akan datang.
2.        Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan lain – lain.
3.        Daur hidup produksi, dan produksi subtitusi dari produk tersebut.

2.7       Tata Letak (Layout)
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi/operasi.. Dengan adanya layout akan di peroleh berbagai keuntungan antara lain sbb :
1.            Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.
2.            Pemakaian ruang yang efisien.
3.            Mengurangi biaya produksi maupun investasi.
4.            Aliran material menjadi lancar.
5.            Pengangkutan material dan barang menjadi rendah.
6.            Kebutahan persediaan yang rendah.
7.            Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Pada umumnya layout di dasarkan pada situasi sebagai berikut:
1.      Posisi tetap (fixed position).
Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai tata letak dengan posisi tetap. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak mempunyai banyak dampak setrategis karena tata letak termasuk yang menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah setrategi menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.
2.      Orientasi Proses (proses oriented).
Orientasi pada proses atau hasil tergantung siapa yang melakukannya dan siapa yang meminta. Ada beberapa orang yang berorientasi pada hasil, namun ada juga orang yang menganggap proses itu lebih penting daripada sekedar hasil. Pada pekerjaan, mungkin lebih banyak orang yang berorientasi kepada hasil. Yang penting selesai dan sesuai permintaan. Ini bisa jadi disebabkan karena pekerjaan orang itu ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai dengan target yang diberikan. Apalagi sang pemberi tugas tersebut tidak mendefinisikan dengan pasti spesifikasi proses kerjanya.
3.      Tata letak kantor (office layout).
Perbedaan antara tata letak kantor dengan tata letak pabrik adalah pada penekanan atas pentingnya informasi. Jika tata letak kantor yang mengalir adalah informasi maka tata letak pabrik yang mengalir adalah tata letak bahan-bahan. Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja serta peralatan dan ruangan/kantor yang menyediakan kenyamanan, keamanan dan pergerakkan/perpindahan informasi.
4.      Tata letak pandang eceran / pelayanan (retail and service layout).
5.      Tata letak gudang (warehouse layout).
Tujuan dari tata letak gudang adalah memaksimalkan pemanfaatan seluruh luas gudang yaitu menfaatkan pada volume penuh tetapi biaya material handlingnya rendah.
6.      Tata letak produk (product layout).
Tata letak produk digunakan untuk produk atau lini produk yang sama dengan volume tinggi dan variasi produk rendah. Produksi repetitive dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini.

2.8              Pemilihan Teknologi
Yang perlu di perhatikan dalam pemilihan teknologi adalah:
1.            Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya
2.            Keberhasilan teknologi di tempat lain
3.            Pertimbanagan teknologi lanjutan
4.            Besarnaya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5.            Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan perkembangannya
6.            Pertimbagan pemerintah dalam hal tenaga kerja
7.            Dan pertimbangan lainnya.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Produk dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat diproduksi secara secara massal dengan mudah. Evaluasi kelayakan teknis melihat kepada kelayakan teknis yang digunakan. Hal ini berarti bahwa evaluasi ini melihat kepada apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai desain dan kapasitas penggunanya.
Aspek teknis dan teknologi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis, teknologi dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Aspek teknik berkaitan dengan proses produksi, dimulai dari bagaimana strategi dan perencanaan produksi sampai kepada kapasitas dan volume produksi. Selain itu, dari aspek teknologi berkaitan dengan peralatan yang digunakan, seperti mesin, ataupun teknologi yang mendukung proses produksi serta operasional suatu perusahaan. Tidak hanya itu, perencanaan letak usaha dan layout juga menjadi bagian dari studi kelayakan aspek teknik dan teknologi, karena hal tersebut akan menentukan ukuran dari bangunan yang akan dibangun.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar