TUGAS
SOFTSKILL
KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh:
Nama : Andilala
NPM :
30416776
Kelas : 4ID11
Dosen :
Ibu Dini Tri Wardani
Materi :
Aspek Produksi dan Teknologi
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Aspek teknis merupakan
lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan
usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang cukup cerah dilihat
dari segi pemasaran. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini sangat penting
dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis aspek teknis dan teknologi pada perusahaan
untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan teknis ketika usaha mulai
berjalan/ beroperasi, sehingga perlu dipelajari dandianalisis dengan baik demi
masa depan perusahaan.Layaknya suatu produk bisa dilihat dari adanya produk,
apakah bisa diproduksi secara massal dan dapat diterima. Evaluasi dapat
dilakukan ketika teknologi sudah/tidak bekerja sesuai desain dan kapasitas
penggunanya.
Salah satu langkah
dalam penentuan kelayakan suatu rencana bisnis adalah menganalisis aspek teknis
dan teknologi. Evaluasi aspek teknis ini mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknis
bisnis seperti penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai
pemakaian peralatan dan mesin, lokasi bisnis dan letak perusahaan yang paling
menguntungkan. Lalu dari kesimpulannya dapat dibuat rencana jumlah biaya
pengadaan harta tetapnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Aspek Teknik Dan Teknologi Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Tujuan studi
kelayakan bisnis aspek teknik dan teknologi yaitu untuk meyakini secara teknis
dan pilihan teknologi, mengenai rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak
atau tidak layak, baik pada saat pembangunan bisnis berjalan atau operasional
secara rutin.
Manajemen
operasional merupakan suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi adanya
perencanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan
terhadap operasi perusahaan. Operasi yang merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dalam perusahaan untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga
keluarannya bisa lebih bermanfaat dari masukannya.
Keluaran tersebut
tentu berupa barang dan atau jasa. Dan tugas manajemen di perusahaan yaitu
untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambilan keputusan mengenai masalah
produksi juga operasional. Tentu itu semua tidak terlepas dari berbagai aspek
seperti teknik dan teknologi, berikut ini akan dibahas aspek teknik dan teknologi
dalam studi kelayakan bisnis seperti di bawah ini:
1. Aspek Teknik Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Aspek teknis
merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah
gagasan usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukan peluang yang cukup
cerah dilihat dari segi pemasaran. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini
sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan
teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi,
sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi
perusahaan dalam perjalanannya di kemudian hari.Produk dapat dikatakan layak
secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat diproduksi secara massal
dengan mudah. Evaluasi kelayakan teknis melihat kepada kelayakan teknis
teknologi yang digunakan. Hal ini berarti bahwa evaluasi ini melihat kepada
apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai desain dan kapasitas
penggunanya.Contoh beberapa aspek teknik yang sering menjadi pertimbangan dalam sebuah
perusahaan yaitu:
a. Rencana Produksi
Setelah beberapa
alternatif pilihan ide produk sudah tersaring, maka selanjutnya akan dikaji
mengenai produk atau beberapa produk, apa yang menjadi prioritas
untuk diproduksi. Umumnya, untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan
melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi diantaranya:
1) Menentukan Ide Produk dan Seleksi
2) Membuat Desain Produk Awal
3) Membuat Prototipe dan Pengujian
4) Implementasi
b. Strategi Bisnis
Agar barang atau
jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan para konsumen, biasanya didahului
dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran yang sering digunakan
yaitu pemilihan strategi. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran tersebut,
berikutnya akan ditetapkan berbagai macam produk yang
menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji kaitannya dengan
aspek – aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan sebagainya.
c. Proses Produksi
Selanjutnya proses
produksi yaitu mulai dari membuat produk, sampai pada kemasan yang siap
dilakukan. Contoh pada proses produksi yang digunakan jika pabrik menangani
berbagai macam proses yang berbeda. Misalnya dalam satu set rangkaian peralatan
tertentu disusun untuk memproses satu batch produk tertentu, lalu dihentikan
dan di set kembali untuk memproses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya
tentu terdiri dari mesin – mesin yang berfungsi multipurpose agar lebih
fleksibel, dan dapat memenuhi lebih dari satu variasi produk.
d. Volume Produksi
Kapasitas
yang didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas sebuah produksi dapat dilihat dari
sisi masukan atau input dan
keluaran atau output . Rencana
kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan menjadi aspek teknis dan
teknologi dan tergantung pada beberapa pilihan sistem yang digunakan.
2. Aspek Teknologi Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Contoh beberapa
aspek teknologi yang sering menjadi pertimbangan dalam sebuah perusahaan yaitu:
a. Teknologi Perusahaan
Berkaitan dengan
pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih
dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara
jelas. Patokan umum yang dapat dipakai seperti dengan mengetahui seberapa
jauh derajat mekanisasi yang diinginkan juga manfaat ekonomi yang kelak
diharapkan. Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa terus berkembang
sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya dapat berdampak pada
efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan
produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan ada juga
kelemahan – kelemahan dalam hal perkembangan teknologi itu sendiri yang harus
diketahui.
b. Pemilihan Mesin Dan Peralatan
Pemilihan
teknologi pada proses produksi berarti memilih proses untuk menghasilkan produk
atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan hal tersebut. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan
selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan
desain engineering yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi sesuai
dengan studi kelayakan yang direncanakan.
c. Aspek Kualitas Dari Teknologi
Kualitas dari
sebuah produk merupakan suatu kesatuan karakteristik yang dapat
menentukan apakah produk dapat memenuhi harapan para konsumen atau kah tidak.
Kualitas dapat dipahami dengan menggunakan trilogi manajerial, yang meliputi
seperti perencanaan, perbaikan, dan juga pengendalian mutu. Sehingga dengan
menggunakan teknologi yang ada mutu dari sebuah produk tidak akan berkurang dan
seharusnya semakin menjadi lebih baik.
2.2
Tujuan Aspek Teknis dan Teknologi
dalam Studi Kelayakan Bisnis
3. Perusahaan
dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang
maupun kantor pusat.
4. Perusahaan
dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang
dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
5. Perusahaan
bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.
6. Perusahaan
bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai
dengan bidang usahanya.
7. Perusahaan dapat
menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan
datang.
Di dalam
menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu dipertimbangkan dan
diperhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam menentukan aspek
ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan. Banyak perusahaan yang
telah jalan, namun aspek ini masih merupakan masalah yang memerlukan pemecahan
karena kesalahan memperhitungkan aspek teknis secara tepat dan benar pada saat
pendirian usaha, seperti tidak tepatnya lokasi perusahaan, terbatasnya bahan
baku, besarnya ongkos angkut, tidak cocoknya teknologi yang digunakan, mahalnya
biaya tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2.3
Penentuan
Strategi Produksi dan Perencanaan Produk
Agar jasa dapat memenuhi kebutuhan konsumennya,
sebelum melempar jasa ke pasar, biasa nya perusahaan lebih dulu melakukan
kegiatan penelitian, seperti penelitian pasar dan pemasaran. Berdasarkan masukan
yang diperoleh dari penelitian pasar dan pemasaran ini, ditetapkanlah
macam-macam produk sebagai alternatif. Mengacu pada produk ini akan dikaji pula
kaitannya dengan aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan, SDM, dan
lainnya.
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,
selanjutnya akan dikaji produk (beberapa produk) apa yang menjadi prioritas
untuk diproduksi. Biasanya, penetapan produk (produk-produk) tersebet dilakukan
melalui beberapa tahapan pekerjaan. Tahapan pada umumnya dimulai dengan
penetuan ide produk. Setelah itu, pembuatan desain produk awal untuk berikutnya
di tindaklanjuti dengan pembuatan prototipe. Selanjutnya, jika prototipe
dinyatakan baik, tahapan berikutnya adalah mengimplementasikan dengan
memproduksinya. Jadi, proses desain adalah suatu proses yang berulang.
Informasi baru yang diberikan oleh pemakai dapat dimanfaatkan untuk menemukan
cara-cara meningkatkan desain, misalnya untuk penghematan biaya produksi
ataupun untuk mencapai sasaran kualitas. Selanjutnya, berdasarkan desain yang
ditetapkan tersebut, perencanaan proses produksi dilakukan dengan menetapkan
rincian spesifikasi pross serta urusan secara cermat.
2.4
Proses
Pemilihan Teknologi untuk Produksi
Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa telah
dan terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya
berdampak efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan
produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan-keuntungan
adapula kelemahan-kelemahan dalam hal perkembangan teknologi ini. Misalnya,
perkembangan teknologi belum tentu cocok dengan lingkungan internal perusahaan
maupun lingkungan exsternalnya.
Suatu produk tertentu biasanya dapat diproses dengan
lebih dari satu cara. Dengan demikian, teknologi yang dipilih pun perlu
ditentukan secara jelas. Patokan umum dapat dipakai misalnya adalah dengan
mengetahui seberapa jauh derjat mekanisasi yang di inginkan da manfaat ekonomi
yang diharapkan. Beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan yang
dipakai, keberhasilan pemakain teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja
dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi
lanjutan.
Pemilihan teknologi proses produksi berarti memilih
proses menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala
sesuatu yang berkaitan dengannya. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan,
tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas
penunjang, dan desain engineering yang diperlukan.
2.5 Penentuan lokasi usaha
Secara umum
pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :
1.
Jenis usaha yang dijalankan
2.
Apa dekat dengan pasar atau
konsumen
3.
Apa dekat dengan bahan baku
4.
Apa tersedia tenaga kerja
5.
Tersedia sarana dan prasarana
(transportasi, listrik dan air)
6.
Apa dekat dengan pusat
pemerintahan
7.
Apa dekat lembaga keuangan
8.
Apa berada di kawasan industri
9.
Kemudahan untuk melakukan
ekspansi/perluasan
10. Kondisi adat
istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat
11. Hukum yang
berlaku di wilayah setempat.
Khusus untuk
lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu :
1.
Faktor Utama (Primer).
Pertimbangan
utama dalam mementukan lokasi pabrik adalah :
a. Dekat dengan
pasar
b. Dekat dengan
bahan baku
c. Tersedia
tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang di inginkan
d. Tersedia
fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut
atau pelabuhan udara.
e. Tersedia
sarana dan prasarana seperti listrik
f. Sikap
masyarakat
2. Faktor
Sekunder
a. Biaya untuk investasi
di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung
b. Proses
perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang
c. Kemungkinan
untuk perluasan lokasi
d. Terdapat
fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
e. Iklim dan
tanah
f. Masalah
pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.
2.6 Luas Produksi
Penentuan
luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang di hasilkan
dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan
yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Secara umum
luas produksi ekonomis di tentukan antara lain oleh:
1.
Kecenderungan permintaan yang
akan datang.
2.
Kemungkinan pengadaan bahan
baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan lain – lain.
3.
Daur hidup produksi, dan
produksi subtitusi dari produk tersebut.
2.7 Tata Letak (Layout)
Layout
merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk,
proses, sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai
efisiensi/operasi.. Dengan adanya layout akan di peroleh berbagai keuntungan
antara lain sbb :
1.
Memberikan ruang gerak yang
memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.
2.
Pemakaian ruang yang efisien.
3.
Mengurangi biaya produksi
maupun investasi.
4.
Aliran material menjadi
lancar.
5.
Pengangkutan material dan
barang menjadi rendah.
6.
Kebutahan persediaan yang
rendah.
7.
Memberikan kenyamanan,
kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Pada umumnya layout di
dasarkan pada situasi sebagai berikut:
1. Posisi
tetap (fixed position).
Fix position layout biasa dikatakan juga
sebagai tata letak dengan posisi tetap. Tata letak merupakan suatu keputusan
penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata
letak mempunyai banyak dampak setrategis karena tata letak termasuk yang
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata
letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah setrategi
menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.
2. Orientasi
Proses (proses oriented).
Orientasi pada proses atau hasil tergantung siapa yang
melakukannya dan siapa yang meminta. Ada beberapa orang yang berorientasi pada
hasil, namun ada juga orang yang menganggap proses itu lebih penting daripada
sekedar hasil. Pada pekerjaan, mungkin lebih banyak orang yang berorientasi
kepada hasil. Yang penting selesai dan sesuai permintaan. Ini bisa jadi
disebabkan karena pekerjaan orang itu ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai
dengan target yang diberikan. Apalagi sang pemberi tugas tersebut tidak
mendefinisikan dengan pasti spesifikasi proses kerjanya.
3. Tata
letak kantor (office layout).
Perbedaan antara tata letak kantor dengan tata letak
pabrik adalah pada penekanan atas pentingnya informasi. Jika tata letak kantor
yang mengalir adalah informasi maka tata letak pabrik yang mengalir adalah tata
letak bahan-bahan. Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja serta
peralatan dan ruangan/kantor yang menyediakan kenyamanan, keamanan dan
pergerakkan/perpindahan informasi.
4. Tata
letak pandang eceran / pelayanan (retail and service layout).
5. Tata
letak gudang (warehouse layout).
Tujuan dari tata letak gudang adalah memaksimalkan
pemanfaatan seluruh luas gudang yaitu menfaatkan pada volume penuh tetapi biaya
material handlingnya rendah.
6. Tata
letak produk (product layout).
Tata letak produk digunakan untuk produk atau lini
produk yang sama dengan volume tinggi dan variasi produk rendah. Produksi
repetitive dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini.
2.8 Pemilihan Teknologi
Yang perlu
di perhatikan dalam pemilihan teknologi adalah:
1.
Ketepatan teknologi dengan
bahan bakunya
2.
Keberhasilan teknologi di
tempat lain
3.
Pertimbanagan teknologi
lanjutan
4.
Besarnaya biaya investasi dan
biaya pemeliharaan
5.
Kemampuan tenaga kerja dan
kemungkinan perkembangannya
6.
Pertimbagan pemerintah dalam
hal tenaga kerja
7.
Dan pertimbangan lainnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produk dapat dikatakan
layak secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat diproduksi secara
secara massal dengan mudah. Evaluasi kelayakan teknis melihat kepada kelayakan
teknis yang digunakan. Hal ini berarti bahwa evaluasi ini melihat kepada apakah
teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai desain dan kapasitas penggunanya.
Aspek teknis dan
teknologi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek
secara teknis, teknologi dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai
dibangun. Aspek teknik berkaitan dengan proses produksi, dimulai dari bagaimana
strategi dan perencanaan produksi sampai kepada kapasitas dan volume produksi.
Selain itu, dari aspek teknologi berkaitan dengan peralatan yang digunakan,
seperti mesin, ataupun teknologi yang mendukung proses produksi serta
operasional suatu perusahaan. Tidak hanya itu, perencanaan letak usaha dan
layout juga menjadi bagian dari studi kelayakan aspek teknik dan teknologi,
karena hal tersebut akan menentukan ukuran dari bangunan yang akan dibangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar