Sabtu, 28 Maret 2020

Materi Cara Menyusun Rencana Bisnis







TUGAS SOFTSKILL
KEWIRAUSAHAAN


Disusun Oleh:

Nama                                      : Andilala           
NPM                                       : 30416776                    
Kelas                                       : 4ID11
Dosen                                     : Ibu Dini Tri Wardani
Materi                                     : Cara Menyusun Rencana Bisnis

                                                      JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
                   2020


A.    Pendahuluan
Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya. Tentunya tidak sembarang ide, tetapi ide yang mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang hebat-hebat serta mempunyai nilai komersial tinggi tetapi ide itu tetaplah hanya sekedar ide bahkan hanya sekedar impian yang numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain ataupun diimplementasikan.
Perencanaan bisnis (business plan) sebagai dasar untuk pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal bagaimana untuk menggali, menumbuhkan ataupun menjaring ide-ide atau gagasan bisnis dan sekaligus menuangkannya dalam sebuah rencana usaha/bisnis. Realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak ide/gagasan-gagasan bisnis hebat dan ide-ide orisinil yang justru lahir dari para kawula muda. Tentunya kalau peluang atau kemampuan ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dikemas sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke dalam sebuah bisnis riil, tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para pengusaha muda sendiri dan sekaligus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya.
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah membuat sebuah perencanaan usaha/bisnis yang matang dan realistis. Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah demi selangkah bagaimana membuat perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis sangat berguna untuk menilai apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitable dan berjangka panjang/berprospek.




B.        Perencanan Bisnis (Business Plan)
1.         Apa itu perencanaan Bisnis?
Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha. Pada umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau pengadaan peralatan.
Pengertian lain Perencanaan usaha/bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahanpermasalahan dan peluang yang ada. Kadang-kadang banyak orang berpikir bahwa perencanaan bisnis hanya untuk sebuah bisnis baru atau sebuah proposal untuk mencari pinjaman dana ke pihak perbankan atau bagaimana mendatangkan investor baru dalam bisnis. Sebenarnya tidak sederhana hal di atas, perencanaan bisnis juga penting untuk suatu bisnis yang sedang berjalan. Bisnis membutuhkan perencanaan untuk pertumbuhan yang optimis dan pengembangan-pengembangan dengan skala prioritas. Perencanaan Usaha/Bisnis sendiri adalah suatu hasil pemikiran, dimana isi dari perencanaan harus mampu mendukung pencapaian tujuan-tujuan perusahaan/bisnis.
Adapun hal-hal apa yang harus ada dalam perencanaan usaha, secara sederhana dalam suatu perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi, Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi, Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.

2.         Prinsip Business Plan
            Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu sebagai berikut:
            Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.
1.        Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.
2.        Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
3.        Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan efisien.
3.         Manfaat Business Plan
 Adapun manfaat perencanaan usaha itu di antaranya:
1.         Membimbing jalannya kegiatan usaha.
2.         Mengamankan kelangsungan hidup usaha.
3.         Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha.
4.        Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan usahanya.
5.         Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha.
6.         Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.
7.         Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha.
8.         Memperbesar peluang untuk mencapai laba.
9.         Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank
10.     Sebagai pedoman di dalam pengawasan.

4.                  Apakah Ada Standar dalam Pembuatan Business Plan?
Sebuah perencanaan usaha/bisnis, normalnya mengandung serangkaian elemenelemen standar. Format dan bentuk perencanaan sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah perencanaan bisnis akan berisi komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, pasarnya, prediksi atau ramalan-ramalan ke depan, team manajemennya dan analisis finansial/keuangannya.
Sebuah perencanaan usaha/bisnis juga tergantung atau dipengaruhi oleh situasi yang spesifik. Sebagai contoh deskripsi dari team manajemen sangatlah penting untuk investor, demikian juga tentang kondisi keuangan masa lalu menjadi penting untuk pihak bank atau kreditor. Akan tetapi jika pengembangan sebuah perencanaan hanya akan digunakan oleh pihak internal, kita tidak membutuhkan penjelasan secara detail karena semua pihak dalam perusahaan sudah mengetahuinya, justru yang terpenting adalah sudahkah perencanaan yang kita buat matching dengan tujuan perusahaan.

5.                  Komponen-Komponen Utama Dalam Perencanaan Bisnis
Sebenarnya berbicara yang paling penting dalam sebuah perencanaan sangat tergantung kasusnya. Namun secara umum biasanya dalam sebuah perencanaan yang paling penting adalah (1) Analisis Cash Flownya misalnya bisa untuk prediksi profit; (2) Detail Pelaksanaan untuk prediksi apa-apa yang akan terjadi, siapa yang bertanggung jawab, kapan, dan bagaimana anggarannya? Hasil akhir dari sebuah perencanaan adalah bagaimana kondisi perusahaan mengalami peningkatan.
Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam sebuah perencanaan bisnis dan garis besar isinya adalah sebagai berikut:
1.        Ringkasan (Executive Summary)
2.        Deskripsi Perusahaan (Company Description)
3.        Barang atau Jasa yang diproduksi atau dipasarkan
4.        Analisis Aspek Pasar
5.        Analisis Aspek Teknik/Produksi
6.        Analisis Aspek Manajemen
7.        Analisis Aspek Finansial/Keuangan
Tujuh komponen utama dalam suatu perencanaan bisnis minimal harus ada sebagaimana diuraikan di depan. Namun jika yang kita kerjakan suatu rencana bisnis/proyek yang nilai besar tentunya masih diperlukan tinjauan aspek-aspek lain, seperti aspek ekonomi makro/nasional, aspek hukum, aspek sosial budaya dan aspek dampak terhadap lingkungan.

6.                  Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis Yang Baik
1.       Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan yang baik indikatornya antara lain:
a.    Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan)
b.    Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya.
c.    Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya.
d.   Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang lengkap semua elemennya.
2.       Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti:
a. Mendefinisikan dan menetapkan tujuan
b. Menciptakan laporan bisnis secara reguler
c. Mendefinisikan bisnis-bisnis baru
d. Mensupport aplikasi pinjaman
e. Mendifinisikan berbagai perjanjian dengan partner
f. Serangkaian nilai untuk pencapaian tujuan secara legal
g. Untuk mengevaluasi masalah produk-produk, promosi maupun ekspansi

7.      Langkah-Lankah Menyusun Perencanaan Bisnis
Dalam menyusun perencanaan bisnis terdapat 4 langka yang harus dipenuhi agar perencanaan tersebut dapat memberikan tujuan yang tepat. Berikut ini 4 langkah-langkah dalam menyusun perencanaan bisnis, sebagai berikut :         
1.       Analisis Kelayakan Usaha
Sebelum menyusun business plan untuk usaha baru sebaiknya dilakukan analisis kelayakan usaha untuk menilai apakah memang usaha yang ingin kita geluti layak untuk dilakukan atau tidak. Langkah-langkah untuk melakukan analisis kelayakan usaha baru ini adalah sebagai berikut:
1.      Analisis Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yangharus dilakukan yaitu:
a.       Identifikasi Analisis Teknis
Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk, produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.

b.      Uji Coba Produk atau Jasa
Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen.
2.      Analisis Peluang Pasar
Para wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang pasar, karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu perlu adanya riset pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang lebih baik dan merencanakan sasaran yang realistik. Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan tentang usahayang akan dibuka. Pada tahap ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
a.       Analisa Potensi Pasar
 Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar.
b.      Identifikasi Pasar
Potensial Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu tahun. Langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi.
3.      Analisis Kelayakan
Finansial Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Selain itu, analisis finansial juga dibutuhkan untuk memperkirakan kapan dana yang diinvestasikan pada usaha baru bisa kembali. Ada tiga langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu :
a.       Penentuan kebutuhan
finansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional. Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha baru. Selanjutnya akan lebih baik jika dilakukan proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun.
b.      Penentuan sumber daya finansial dengan memperhitungkan beban biaya untuk mendapatkan dana tersebut (biaya modal). Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangkapanjang.
4.       Penilaian Kemampuan Organisasional
 Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha  baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Langkah awal dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Kemudian dilakukan  pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif.
5.      Analisis Persaingan
Semua bisnis/usaha akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama dan tekanan tidak langsung dari barang pengganti. Suatu pendekatan untuk menganalisis tekanan persaingan dipusatkan pada tiga hal yaitu:
a.       Identifikasi pesaing besar potensial.
b.      Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang  digunakan pesaing
c.       Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usahayang dilaksanakan.
Setelah melakukan analisis kelayakan, maka kesimpulan secara garis  besar hasil analisa kelayakan sebaiknya dimasukkan dalam business plan untuk lebih meyakinkan pihak lain yang akan kita ajak untuk bekerjasama atau pihak pemberi dana.

2.                  Analisis  SWOT

Untuk membantu menilai keyalakan usaha dari sisi pemasaran dan persaingan maka salah satu analisis yang bisa kita lakukan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatuusaha/bisnis.
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis  SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.  Dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang akan kita geluti tentunya akan membantu kita mengelola bisnis secara berkelanjutan.
3.                  Kerangka Business Plan
Secarasederhana perencanaan usaha dapat disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1.      Ringkasan: berisi tentang gambaran umum usaha.
2.      Deskripsi produk: berisi gambaran produk yang dihasilkan (keunikan, tehnologi, daya saing).
3.      Analisis Pasar: menjelaskan tentang segmen pasar, target pasar dan peluang pasar yang bisa diraih.
4.      Perencanaan Produksi: berisi rencana produksi setiap periode yang dikaitkan dengan perkiraan penjualan yang ingin dicapai.
5.      Perencanaan Keuangan: berisi perkiraan pendapatan, rencana sumber dana dan  analisis BEP.
6.      Organisasi: berisi tentang struktur organisasi dan deskripsi tugas pelaksana usaha

4.                  Langkah-langkah Menyusun Business Plan

1.        Menyusun Ringkasan
Sebagian besar investor dan kreditor akan dibanjiri dengan proposal yang berpotensi dan berpeluang, sehingga harus dibuat ringkasan 1 sampai dengan  2  halaman yang bisa menarik investor dan kreditor untuk membaca business plan kita sampai dengan selesai dan bersedia mendanai business kita. Supaya menarik, rencana bisnis harus dapat menunjukkan keunikan usaha dan peluang pasar.
2.        Menguraikan Deskripsi Produk
 Dalam deskripsi produk harus dijelaskan produk/jasa yang akan kita hasilkan. Jika usaha kita menghasilkan produk maka harus dijelaskan cara membuat produk tersebut dan teknologi apa yang dibutuhkan. Jika dalam bidang jasa harus dijelaskan proses  pelayanan yang kita tawarkan dan tehnologi yang kita butuhkan untuk mendukung proses pelayanan tersebut. Dalam deskripsi produk ini, yang  paling penting adalah menguraikan keunikan produk/jasa, keunggulan dan daya saing dengan produk/jasa yang lain.
3.        Membuat Analisis Pasar
Analisis pasar diperlukan untuk melihat seberapa besar peluang pasar yang bisa diambil. Untuk itu kita menentukan siapa segmen pasar kita, menghitung berapa besar peluang pasar yang bisa diambil dari segmen tersebut, menetapkan rencana penjualan, serta  menentukan strategi pemasaran dan saluran distribusi.
4.        Menyusun Perencanaan Produksi
Setelah mengetahui rencana  penjualan sesuai dengan potensi pasar, maka selanjutnya harus disusun rencana produksi setiap periode. Periode produksi bisa dilakukan setiap hari, mingguan atau bulanan disesuaikan dengan kapasitas produksi dan jenis produk. Misalnya untuk  produk yang tidak tahan lama dan kapasitas mesin terbatas , maka harus dilakukan produksi setiap hari.
5.        Menyusun Perencanaan Keuangan
Semua bentuk bisnis membutuhkan perkiraan pembiayaan Prakiraan ini akan menunjukkan tidak hanya berapa dana yang dibutuhkan namun juga potensi mendapatkan laba dan kemampuan mengembalikan modal usaha. Langkah awal untuk menyusun perencanaan keuangan adalah menentukan kebutuhan dana baik dana investasi aktiva tetap maupun dana operasional sehari-hari (modal kerja) dan perkiraan pendapatan yang bisa diperoleh. 
6.        Menyusun Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
 Dibagian ini harus anda jelaskan bagaimana struktur organisasi pelaksana usaha. Secara sederhana, untuk menyusun struktur organisasi dapat dilakukan dengan mengetahui kebutuhan personil sesuai dengan masingmasing keahlian. Kemudian kita membuat deskripsi tugas masing-masing personil.
7.    Kesimpulan Usaha
Yang terakhir disusun adalah kesimpulan dari seluruh kerangka bisnis plan. Anda dapat menampilkan jadwal waktu tiap komponen diatas akan dilakukan, perkiraan waktunya dan hal-hal penting lainnya yang akan  mendukung segala aktifitas dalam memulai usaha.