TUGAS
SOFTSKILL
KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh:
Nama : Andilala
NPM :
30416776
Kelas : 4ID11
Dosen :
Ibu Dini Tri Wardani
Materi :
Cara Menyusun Rencana Bisnis
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2020
A.
Pendahuluan
Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau
gagasan” mahal harganya. Tentunya tidak sembarang ide, tetapi ide yang
mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis dalam suatu rencana usaha atau
rencana bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang
hebat-hebat serta mempunyai nilai komersial tinggi tetapi ide itu tetaplah
hanya sekedar ide bahkan hanya sekedar impian yang numpang lewat, karena ide
yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain
ataupun diimplementasikan.
Perencanaan bisnis (business plan)
sebagai dasar untuk pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal bagaimana untuk
menggali, menumbuhkan ataupun menjaring ide-ide atau gagasan bisnis dan
sekaligus menuangkannya dalam sebuah rencana usaha/bisnis. Realita di lapangan
menunjukkan bahwa banyak ide/gagasan-gagasan bisnis hebat dan ide-ide orisinil
yang justru lahir dari para kawula muda. Tentunya kalau peluang atau kemampuan
ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
dikemas sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke dalam
sebuah bisnis riil, tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para pengusaha
muda sendiri dan sekaligus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan
lingkungannya.
Salah satu kunci sukses memulai usaha
adalah membuat sebuah perencanaan usaha/bisnis yang matang dan realistis.
Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah demi selangkah bagaimana membuat
perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis sangat berguna untuk menilai
apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitable dan berjangka
panjang/berprospek.
B. Perencanan Bisnis (Business Plan)
1. Apa itu perencanaan Bisnis?
Perencanaan usaha adalah keseluruhan
proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena
perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha. Pada umumnya,
perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan,
perluasan usaha, keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau
pengadaan peralatan.
Pengertian lain Perencanaan
usaha/bisnis (Business Plan) adalah
rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan
meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah
permasalahanpermasalahan dan peluang yang ada. Kadang-kadang banyak orang
berpikir bahwa perencanaan bisnis hanya untuk sebuah bisnis baru atau sebuah
proposal untuk mencari pinjaman dana ke pihak perbankan atau bagaimana
mendatangkan investor baru dalam bisnis. Sebenarnya tidak sederhana hal di
atas, perencanaan bisnis juga penting untuk suatu bisnis yang sedang berjalan.
Bisnis membutuhkan perencanaan untuk pertumbuhan yang optimis dan pengembangan-pengembangan
dengan skala prioritas. Perencanaan Usaha/Bisnis sendiri adalah suatu hasil
pemikiran, dimana isi dari perencanaan harus mampu mendukung pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan/bisnis.
Adapun hal-hal apa yang harus ada dalam
perencanaan usaha, secara sederhana dalam suatu perencanaan bisnis dimulai dari
Ringkasan, Statemen Misi, Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi,
Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.
2. Prinsip Business Plan
Adapun prinsip-prinsip dalam
perencanaan usaha itu sebagai berikut:
Perencanaan usaha harus dapat
diterima oleh semua pihak.
1.
Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.
2.
Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan
usaha.
3.
Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha
yang efektif dan efisien.
3. Manfaat Business Plan
Adapun manfaat perencanaan usaha itu di
antaranya:
1.
Membimbing jalannya kegiatan usaha.
2.
Mengamankan kelangsungan hidup usaha.
3.
Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha.
4.
Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan
usahanya.
5.
Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha.
6.
Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.
7.
Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha.
8.
Memperbesar peluang untuk mencapai laba.
9.
Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank
10.
Sebagai pedoman di dalam pengawasan.
4.
Apakah Ada Standar dalam
Pembuatan Business Plan?
Sebuah perencanaan usaha/bisnis,
normalnya mengandung serangkaian elemenelemen standar. Format dan bentuk
perencanaan sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah perencanaan bisnis akan
berisi komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan, pasarnya, prediksi atau ramalan-ramalan ke depan, team
manajemennya dan analisis finansial/keuangannya.
Sebuah perencanaan usaha/bisnis juga
tergantung atau dipengaruhi oleh situasi yang spesifik. Sebagai contoh
deskripsi dari team manajemen sangatlah penting untuk investor, demikian juga
tentang kondisi keuangan masa lalu menjadi penting untuk pihak bank atau
kreditor. Akan tetapi jika pengembangan sebuah perencanaan hanya akan digunakan
oleh pihak internal, kita tidak membutuhkan penjelasan secara detail karena
semua pihak dalam perusahaan sudah mengetahuinya, justru yang terpenting adalah
sudahkah perencanaan yang kita buat matching dengan tujuan perusahaan.
5.
Komponen-Komponen Utama
Dalam Perencanaan Bisnis
Sebenarnya berbicara yang paling
penting dalam sebuah perencanaan sangat tergantung kasusnya. Namun secara umum
biasanya dalam sebuah perencanaan yang paling penting adalah (1) Analisis Cash
Flownya misalnya bisa untuk prediksi profit; (2) Detail Pelaksanaan untuk
prediksi apa-apa yang akan terjadi, siapa yang bertanggung jawab, kapan, dan
bagaimana anggarannya? Hasil akhir dari sebuah perencanaan adalah bagaimana
kondisi perusahaan mengalami peningkatan.
Komponen-komponen utama yang dianjurkan
ada dalam sebuah perencanaan bisnis dan garis besar isinya adalah sebagai
berikut:
1.
Ringkasan (Executive Summary)
2.
Deskripsi Perusahaan (Company Description)
3.
Barang atau Jasa yang diproduksi atau dipasarkan
4.
Analisis Aspek Pasar
5.
Analisis Aspek Teknik/Produksi
6.
Analisis Aspek Manajemen
7.
Analisis Aspek Finansial/Keuangan
Tujuh komponen utama
dalam suatu perencanaan bisnis minimal harus ada sebagaimana diuraikan di
depan. Namun jika yang kita kerjakan suatu rencana bisnis/proyek yang nilai
besar tentunya masih diperlukan tinjauan aspek-aspek lain, seperti aspek
ekonomi makro/nasional, aspek hukum, aspek sosial budaya dan aspek dampak
terhadap lingkungan.
6.
Bagaimana Membuat
Perencanaan Bisnis Yang Baik
1.
Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya
sekedar perencanaan. Perencanaan yang baik indikatornya antara lain:
a.
Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah
dimengerti dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan)
b.
Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret,
terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya.
c.
Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik
dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya.
d.
Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah
perencanaan yang lengkap semua elemennya.
2.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat
dipergunakan untuk berbagai hal, seperti:
a. Mendefinisikan dan
menetapkan tujuan
b. Menciptakan laporan
bisnis secara reguler
c. Mendefinisikan
bisnis-bisnis baru
d. Mensupport aplikasi
pinjaman
e. Mendifinisikan
berbagai perjanjian dengan partner
f. Serangkaian nilai
untuk pencapaian tujuan secara legal
g. Untuk mengevaluasi
masalah produk-produk, promosi maupun ekspansi
7.
Langkah-Lankah Menyusun
Perencanaan Bisnis
Dalam menyusun
perencanaan bisnis terdapat 4 langka yang harus dipenuhi agar perencanaan
tersebut dapat memberikan tujuan yang tepat. Berikut ini 4 langkah-langkah
dalam menyusun perencanaan bisnis, sebagai berikut :
1.
Analisis Kelayakan Usaha
Sebelum menyusun business plan
untuk usaha baru sebaiknya dilakukan analisis kelayakan usaha untuk menilai
apakah memang usaha yang ingin kita geluti layak untuk dilakukan atau tidak.
Langkah-langkah untuk melakukan analisis kelayakan usaha baru ini adalah
sebagai berikut:
1.
Analisis
Kelayakan Teknis
Sebelum
peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu
dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah
yangharus dilakukan yaitu:
a.
Identifikasi
Analisis Teknis
Sebuah
peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya
tarik penampilan produk, produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan
teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan
baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.
b.
Uji
Coba Produk atau Jasa
Setelah
produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka
untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi
permintaan konsumen.
2.
Analisis
Peluang Pasar
Para wirausahawan yang akan membuka usaha baru
selalu membutuhkan informasi tentang pasar, karena tujuan dari pemasaran adalah
untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu perlu adanya riset pasar
untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk yang dapat dijual,
menerapkan teknik pemasaran yang lebih baik dan merencanakan sasaran yang
realistik. Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan
keputusan tentang usahayang akan dibuka. Pada tahap ini ada beberapa langkah
yang harus dilakukan, yaitu:
a.
Analisa
Potensi Pasar
Penentuan potensi pasar dari peluang usaha
yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang
relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan pembeli, dan
dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar.
b.
Identifikasi
Pasar
Potensial
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk
atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu tahun.
Langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi.
3.
Analisis
Kelayakan
Finansial
Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya
finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa
diharapkan. Selain itu, analisis finansial juga dibutuhkan untuk memperkirakan
kapan dana yang diinvestasikan pada usaha baru bisa kembali. Ada tiga langkah
dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu :
a.
Penentuan
kebutuhan
finansial
total dengan dana yang diperlukan untuk operasional. Kebutuhan finansial hendaknya
diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi
tahun pertama dari usaha baru. Selanjutnya akan lebih baik jika dilakukan
proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun.
b.
Penentuan
sumber daya finansial dengan memperhitungkan beban biaya untuk mendapatkan dana
tersebut (biaya modal). Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang
tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan
jangkapanjang.
4.
Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang
dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan
organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis
organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif serta keterampilan dan
bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh.
Langkah awal dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan
tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Kemudian
dilakukan pengelompokkan aktivitas
tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara
efektif.
5.
Analisis
Persaingan
Semua
bisnis/usaha akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari
produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
dan tekanan tidak langsung dari barang pengganti. Suatu pendekatan untuk
menganalisis tekanan persaingan dipusatkan pada tiga hal yaitu:
a.
Identifikasi
pesaing besar potensial.
b.
Identifikasi
berbagai strategi dan taktik yang
digunakan pesaing
c.
Identifikasi
keuntungan persaingan tertentu dari usahayang dilaksanakan.
Setelah
melakukan analisis kelayakan, maka kesimpulan secara garis besar hasil analisa kelayakan sebaiknya
dimasukkan dalam business plan untuk lebih meyakinkan pihak lain yang akan kita
ajak untuk bekerjasama atau pihak pemberi dana.
2.
Analisis SWOT
Untuk
membantu menilai keyalakan usaha dari sisi pemasaran dan persaingan maka salah
satu analisis yang bisa kita lakukan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatuusaha/bisnis.
Keempat
faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,weaknesses, opportunities,
dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis
dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.
Dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan memahami kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang akan kita geluti tentunya akan membantu
kita mengelola bisnis secara berkelanjutan.
3.
Kerangka Business Plan
Secarasederhana perencanaan usaha
dapat disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1.
Ringkasan:
berisi tentang gambaran umum usaha.
2.
Deskripsi
produk: berisi gambaran produk yang dihasilkan (keunikan, tehnologi, daya
saing).
3.
Analisis
Pasar: menjelaskan tentang segmen pasar, target pasar dan peluang pasar yang
bisa diraih.
4.
Perencanaan
Produksi: berisi rencana produksi setiap periode yang dikaitkan dengan
perkiraan penjualan yang ingin dicapai.
5.
Perencanaan
Keuangan: berisi perkiraan pendapatan, rencana sumber dana dan analisis BEP.
6.
Organisasi:
berisi tentang struktur organisasi dan deskripsi tugas pelaksana usaha
4.
Langkah-langkah Menyusun Business
Plan
1.
Menyusun Ringkasan
Sebagian
besar investor dan kreditor akan dibanjiri dengan proposal yang berpotensi dan
berpeluang, sehingga harus dibuat ringkasan 1 sampai dengan 2
halaman yang bisa menarik investor dan kreditor untuk membaca business
plan kita sampai dengan selesai dan bersedia mendanai business kita. Supaya
menarik, rencana bisnis harus dapat menunjukkan keunikan usaha dan peluang
pasar.
2.
Menguraikan Deskripsi Produk
Dalam deskripsi produk harus dijelaskan
produk/jasa yang akan kita hasilkan. Jika usaha kita menghasilkan produk maka
harus dijelaskan cara membuat produk tersebut dan teknologi apa yang
dibutuhkan. Jika dalam bidang jasa harus dijelaskan proses pelayanan yang kita tawarkan dan tehnologi
yang kita butuhkan untuk mendukung proses pelayanan tersebut. Dalam deskripsi
produk ini, yang paling penting adalah
menguraikan keunikan produk/jasa, keunggulan dan daya saing dengan produk/jasa
yang lain.
3.
Membuat Analisis Pasar
Analisis
pasar diperlukan untuk melihat seberapa besar peluang pasar yang bisa diambil.
Untuk itu kita menentukan siapa segmen pasar kita, menghitung berapa besar
peluang pasar yang bisa diambil dari segmen tersebut, menetapkan rencana
penjualan, serta menentukan strategi
pemasaran dan saluran distribusi.
4.
Menyusun Perencanaan Produksi
Setelah
mengetahui rencana penjualan sesuai
dengan potensi pasar, maka selanjutnya harus disusun rencana produksi setiap
periode. Periode produksi bisa dilakukan setiap hari, mingguan atau bulanan
disesuaikan dengan kapasitas produksi dan jenis produk. Misalnya untuk produk yang tidak tahan lama dan kapasitas
mesin terbatas , maka harus dilakukan produksi setiap hari.
5.
Menyusun Perencanaan Keuangan
Semua bentuk bisnis membutuhkan
perkiraan pembiayaan Prakiraan ini akan menunjukkan tidak hanya berapa dana
yang dibutuhkan namun juga potensi mendapatkan laba dan kemampuan mengembalikan
modal usaha. Langkah awal untuk menyusun perencanaan keuangan adalah menentukan
kebutuhan dana baik dana investasi aktiva tetap maupun dana operasional
sehari-hari (modal kerja) dan perkiraan pendapatan yang bisa diperoleh.
6.
Menyusun Struktur Organisasi dan
Pembagian Tugas
Dibagian ini harus anda jelaskan bagaimana
struktur organisasi pelaksana usaha. Secara sederhana, untuk menyusun struktur
organisasi dapat dilakukan dengan mengetahui kebutuhan personil sesuai dengan
masingmasing keahlian. Kemudian kita membuat deskripsi tugas masing-masing
personil.
7. Kesimpulan Usaha
Yang terakhir disusun adalah kesimpulan dari
seluruh kerangka bisnis plan. Anda dapat menampilkan jadwal waktu tiap komponen
diatas akan dilakukan, perkiraan waktunya dan hal-hal penting lainnya yang akan
mendukung segala aktifitas dalam memulai
usaha.